Dalam sambutannya Kepala Balitbangda Kabupaten Jayapura mengungkapkan sulitnya penggunaan bahasa ibu di daerah perkotaan karena lebih banyak menggunakan bahasa Indonesia untuk berinteraksi. Apalagi sangat sulit bila bapa dan ibunya berasal dari daerah yang berbeda misalnya bapaknya Jawa dan ibunya bugis maka akan sulit untuk mengajarkan anaknya salah satu bahasa dari kedua orangtuanya. Untuk penggunaan bahasa ibu di Kabupaten Jayapura sendiri ada bahasa Sentani, Tepra, Kemtuk, Namblong dan lainnya yang digunakan. Untuk itu sudah dilakukan upaya – upaya penyelamatan bahasa daerah dengan membuat kamus bahasa daerah. Kerja sama Balitbangda Kabupaten Jayapura dan Universitas Cenderawasih Unit Pemberdayaan Perempuan adalah untuk mempertahankan bahasa ibu pada masyarakat asli Papua khususnya di Kabupaten Jayapura.
https://drive.google.com/file/d/14neGPpiWdllDLoO-tNXu8adJtcIrhIPV/view?usp=sharing